Sungguh aku berasa malu untuk terus berjalan di muka bumi ini,
Layakkah aku terus menerus menikmati nikmatmu ini,
Aku sang pendosa,
Aku sang penderhaka,
Bumi terasa hina untuk aku diami,
Syurga belum tentu tempatku,
Namun tidakku tertanggung seksa jahanammu,
Di manakah selayaknya tempatku?
Aku sendiri buntu.
Satu persatu nikmatmu kau tarik dariku,
Satu persatu kasih disekelilingku kian pudar,
Masing-masing kian menjauh dari genggamanku,
Pudarnya kasih yang dulunya mekar,
Indung yang menyayangi kini mengabai,
Teman di sisi kini menghilang,
Tubuh yang sihat kini lemah dan longlai,
Hanya air mata setia menemani setiap hariku,
Di manakah selayaknya tempatku?
Aku kini hanyalah seperti jasad yang tidak bernyawa.
Aku redha dengan ketentuanmu,
Inilah bayaran yang perlu ku tanggung,
Duka yang aku lalui ini belum tentu mampu membayar semua dosaku,
Akulah sang pendosa,
Yang tidak layak untuk dikasihi,
Andai ajal menjemputku,
Ku pohon maaf buat semuanya,
Aku hanya manusia yang hina.
No comments:
Post a Comment